PonselBuzz. Dua hari lalu dapat servisan Nokia Asha 306. User bilang ponselnya mati, karena seminggu lalu ponsel Nokia Asha 306 nya terendam di air. Sehabis terendam air, mungkin langsung dia keringkan atau jemur, saya ngga tau persis. Setelahnya beberapa hari ponselnya masih bisa hidup. Di pakai untuk telpon dsbnya katanya masih normal. Kemudian baru kemarin, ponselnya matot alias mati total. Tidak bisa di hidupkan. Di cas tidak ada tanda2 cas di ponselnya. Sehingga akhirnya di bawa ke konter servis ponsel saya.
Kemudian saya cek kondisi ponsel. Battery yang masih ada, langsung saya copot. Karena kalau ponsel masuk air atau terendam air, langkah preventif pertama jangan masukan battery ke ponsel. Karena mesin bisa saja konslet, dengan adanya battery di dalamnya, akan memperparah kerusakan ic-ic yang lain.
Betul saja, setelah saya lepas battery, ponsel sudah dalam keadaan konslet. Saya ukur pakai multitester di connector battery, kutub positip dan negatif ada arus 2 arah. Bagi teknisi ponsel, ponsel konslet karena terendam air, tahapan servisnya akan lebih sulit dibanding ponsel bukan terendam air. Apalagi kalau terendamnya sudah lama, baru kemudian beberapa minggu di bawa servis. Juga pasti ada kemungkinan besar tidak hanya 1 IC yang rusak.
Dari pengalaman, bila ponsel terendam air sudah cukup lama baru di servis, IC yang rusak bisa 2-4 IC yang perlu di ganti. Karena kalau sudah lama, sisa air akan bercampur debu yang akan mengering, menyebabkan karatan di PCB mesin. Beda dengan yang hanya kemasukan air sedikit, kecipratan air hujan sedikit, atau kecipratan air minum sedikit, mungkin hanya 1 IC yang rusak.
Karena kondisi konslet, teknisi harus menentukan bebarapa rangkaian langsung jalur tegangan battery ( Vbat ). Menentukan ini teknisi harus sudah bisa dalam membaca skema ponsel menemukan jalur vbat. Kalau tidak bisa baca skema dan paham, kemungkinan kecil teknisi tidak akan bisa memutus jalur konslet. Dia akhirnya akan meraba2 dan kerjakan servisnya jadi trial and error. Seharusnya ponsel bisa di hidupkan kembali, malah menjadi tambah rusak.
Bila sudah ada skema, di cari jalur2 Vbat, kemudian satu persatu jalur2 positif ini coba di putus. Kalau pada saat satu jalur sudah di putus, konslet belum hilang, teknisi mencari jalur tegangan Vbat lain, sampai ketemu pada saat di putus tidak konslet. Kalau sudah komponen di copot, ponsel tidak konslet, berarti IC setelah komponen itu kemungkinan besar yang rusak.
Di ponsel Nokia, jalur tegangan yang langsung mengambil daya Vbat dari connector battery, ada lumayan banyak. Selain IC Power sendiri, yang lain diantaranya IC sinyal ( PA-Power Amplifier), IC RF, IC Sim, IC bluetooth, Light and Led dsbnya.
Pada kasus Ponsel Nokia Asha 306 matot konslet ini, setelah proses tahapan angkat jalur2, saya menemukan bahwa yang menyebabkan konslet ini adalah rangkaian IC RF. Soalnya setelah saya cabut komponen L7707, komponen lilitan ini sebelum menuju ke rangkaian IC RF, tegangan di connector battery yang saya test kembali normal.
Ponsel saya test hidupkan. Tidak Hidup ? seharusnya sudah hidup kalau konslet sudah hilang. Tetapi no response. Saya angkat IC power, ternyata banyak karat di bawah kaki-kaki IC Power. Malah sebagian rontok. Untuk menghidupkan ponsel ini, harus juga mengganti IC Power. Setelah ponsel nanti hidup, karena IC RF juga di temukan konslet, untuk sementara ponsel tidak dapat menerima signal, no signal.Jadi harus di ganti IC RF lain kalau ada sparepart yang jual atau kalau tidak ada, mau tidak mau harus cari IC RF sejenis baik dari mesin Nokia Asha 306 kanibal atau Nokia yang lain.
Bagi teknisi ponsel lain, di bawah ini saya berikan gambar bagian skema L7707 dan dimana letak L7707 persis di depan jalur kaki negatif connector battery. Semoga saja dapat membantu pada saat teman2, menemukan kasus serupa konslet di Nokia Asha 306.
Nokia Asha 306 termasuk ponsel nokia yang baru, ponselnya slim dan stylist. Mengusung layar sentuh yang sudah responsiv. Di pasaran harga ponsel seken ini masih di kisaran 500 ribuan. Variatif di setiap toko penjual ponsel dan daerah. PonselBuzz.